Kartu Lebaran 2023m/1444h

Edisi khusus. Lebaran kali ini istimewa

BP Noeringtyas
5 min readApr 22, 2023
Gambar digital sedap malam dengan latar belakang warna biru menggambarkan samudra dengan ada tulisan kecil di bagian bawah kanan (arah pembaca): “Wilujeng Id 144h” — “Mugya Gusti Allah tansah paring Ridho, Berkah, saha Tyas ingkang saged trus mangilen, Aamiin”
Dokumen pribadi penulis. Sebuah Sedap Malam untuk Lebaran yang Istimewa.

Dear All, kawan terkasih,

Kartu lebaran tahun ini agak sedikit terlambat terbitnya. Ini dikarenakan saya mengalami semacam kebingungan tentang apa yang perlu ditulis di Lebaran tahun ini selain sesuatu yang menjadi sebuah kepastian; permohonan maaf. Saya seakan-akan mengingkari apa yang saya tulis sendiri dalam jurnal peribadi saya beberapa saat lalu bahwa “perayaan-perayaan kecil di hari-hari paling biasa lebih sulit untuk ditemukan dibandingkan perayaan-perayaan besar di hari-hari penting”. Tapi agaknya, saya kali ini terpaksa mengalami kaku jari tangan karena ternyata, di hari-hari penting pun, saya masih kepayahan menemukan apa yang perlu dirayakan. Sama seperti Lebaran kali ini.

Terlepas dari apa yang dialami oleh saya saat berusaha menyusun kartu ucapan ini, nampaknya Lebaran kali ini istimewa. Selain dilaksanakan selama dua hari, 21 April dan 22 April oleh beberapa kelompok besar di Indonesia, Lebaran kali ini juga bertepatan dengan hari kelahiran pemikir besar di bidang pergerakan perempuan; Kartini. Tidak hanya itu, Lebaran juga bersamaan dengan peringatan hari Bumi sedunia. Dua hari yang saling berkaitan satu sama lain, berkelindan, sama pentingnya, sama riuhnya. Titik temu antara kalender Hijriyah dengan kalender Masehi tahun ini, bisa jadi memberikan pesan subtil bagi manusia untuk merenungi ketiga hal besar yang saling berkaitan; dengan menjadi manusia Islam yang utuh, benar, dan salih dengan mewujudkan kesetaraan gender dan keadilan untuk bumi. Jadi, tak salah bukan kalau Lebaran kali ini saya tasbihkan sebagai Lebaran yang istimewa.

Selebihnya, Lebaran kali ini, saya banyak mendapati momen yang begitu mendalam dan signifikan bagi saya pribadi. Seperti misalnya kelas BISINDO angkatan 2 yang mengambil tempat hampir setengah bahkan lebih di bulan Ramadan tahun ini, momen bercakap-cakap lebih dalam dengan banyak orang tentang kesehatan, tentang diri, dan tentang eksistensi, memulai muhibah budaya Tuli, kondisi kesehatan diri dan keluarga yang baik, dan segala hal lainnya yang tergolong dalam label luar biasa syukur.

Satu hal yang menarik bagi saya adalah mulainya diri saya merasakan dan mendengarkan banyak hal dari yang orang lain keluhkan dan permasalahkan hari-hari ini. Ternyata hal-hal tersebut, pernah atau yang saat ini saya alami. Sedangkan saya akhir-akhir ini dalam kondisi mental yang cukup baik lalu melihat begitu banyak hal yang terjadi di sekitar saya, bahkan di sahabat-sahabat saya, saya merasa cukup sedih karena ternyata ini ya (perasaan yang saya alami sekarang) yang orang lain rasakan saat melihat dan mendengarkan saya ketika dulu saya masih di “tempat yang sama” seperti apa yang teman-teman saya hadapi saat ini. Meski saat ini, saya cukup asertif, tapi keterlibatan saya dalam permasalahan mereka cukup intens, haha (emang ga kapok-kapok anaknya!).

Kartu Lebaran kali ini juga saya coba desain sendiri dengan menggambarnya melalui ProCreate di iPad saya. Setelah hampir dua tahun saya membeli aplikasi ini, akhirnya berguna juga. Berkontribusi juga pada kultur kali ini. Menurut hemat saya, hasilnya juga tidak jelek-jelek amat. Masih bisa dilihat kalau itu adalah upaya terbaik dari interpretasi saya dalam mengagumi kesempurnaan bunga Sedap Malam. Menggambar Sedap Malam juga bukan hanya sebuah keinginan yang saya ingin wujudkan tapi juga ada makna dari perayaan tiga hal besar di dua hari belakang.

Sedap malam perwujudan apa yang bumi ini coba tawarkan kepada manusia. Sungguh membuat saya heran, segala hal yang dari bumi terus-menerus membuat saya dan kawanan ras saya tetap hidup. Bahkan memberikan harum yang luar biasa lebih. Meski banyak perlakuan kepada rumah sedap malam yang acap kali tidak elok dan tidak bijak. Syahdan, Sedap malam seolah menunjukkan bahwa segalanya perlu dilakukan sepenuh hati, sesuatu yang buruk tidak perlu diwujudkan dengan respons yang buruk juga, dan ikhlas itu dimana-mana.

Latar belakang biru di kartu ucapan ini menggambarkan samudra luas. Sebuah bagian integral dari bumi yang juga layaknya diikutsertakan dalam perayaan hari bumi kali ini. Samudra yang kemudian terpisahkan daratan membentuk laut-laut kecil, selat-selat panjang, teluk-teluk dalam, tanjung-tanjung yang kokoh membuat saya selalu memiliki harapan bahwa di ujung batas yang paling jauh, ufuk, ada sesuatu yang menunggu. Salah satu kutipan kesukaan saya tentang samudra adalah ini:

“You cannot discover new oceans unless you have the courage lose sight of the shore” — Andre Gide.

Laut juga rumah bagi spirit animal saya — Paus. Tanpa Laut yang tenang dan bersih, Paus tidak dapat melanjutkan dongeng agungnya kepada anak-anaknya dan anak-anak manusia lainnya tentang besarnya bumi ini sekaligus sempitnya bumi ini untuk kedengkian dan ketamakan. Sayangnya, keduanya berasal dari saya dan golongan saya; manusia. Maka, memilih warna biru untuk dijadikan latar belakang mungkin bisa jadi pengingat bahwa Laut tidak berhak atas punggung kita, mereka berhak atas muka dan tangan kita.

Biru, Laut, dan Samudra juga ada dalam ucapan-ucapan doa orang Jawa ketika Lebaran. “Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami” (Memohon sebesar-besarnya keluasan hati yang penuh belas kasihan). Ukuran besaran tak hingga yang dimiliki oleh Samudra yang tak tertangkap mata zahir, diadopsi oleh orang Jawa untuk menunjukkan bahwa hati yang luas itu ya seyogyanya seluas samudra lepas. Hati yang dalam itu ya bak sedalam samudra dalam. Maka, kartu ucapan ini telah memiliki makna yang baik; satu tangkai bunga sedap malam sudah cukup harum untuk mengusir sempitnya perilaku dan peringai kita selama ini menuju samudra lepas dan dalam. Tak terbatas. Tak terlampau. Samudra maaf.

Kartu ucapan ini sekaligus adalah doa bahwa semoga selalu ada kebaikan yang hadir dan tumbuh di tengah-tengah kita, di awal-awal kita, di akhir-akhir kita, dimana-mana, membiak tak karuan. Semoga pula Bumi tetap berkenan menyangga kita semua yang masih belum sadar penuh buat apa kita disini. Semoga juga kartu ucapan Lebaran ini menjadi penanda baik untuk hal yang telah, sedang, dan akan kita semai. Sama halnya Surya Sengkala, kartu ucapan ini juga saya desain untuk lebih kontekstual, intim, dan dalam untuk mengakui kesalahan-kesalahan saya di hari-hari lain sehingga semua orang yang mengakses kartu ini semoga paham dimana, dengan apa, dan tentang apa yang saat ini saya hadapi.

Saya juga sangat gembira hati melihat begitu banyak sanak saudara, kawan, sahabat, teman jauh, dan teman lama mendapatkan memori yang baik di Lebaran ini. Tanpa mengurangi kekhidmatan Lebaran 2023m/1444h, saya ucapkan Selamat Lebaran dan Mohon Maaf segala batin dan lahir saya yang penuh dengan keburukan dan kedengkian tak terkira. Semoga kiranya sudi memaafkan dan Allah berikan ampunan bagi kita semua.

Selamat berkumpul dengan yang terkasih. Semoga semua hal yang terjadi selalu Allah berikan petunjuk untuk mendapatkan HikmahNya. Aamiin.

Sehat-sehat selalu. Sampai jumpa di Ramadan dan Lebaran tahun-tahun masa.

Please, take your space as you need ya.

Dari BP Noeringtyas dan Keluarga Bapak Djajadi di Surabaya, April 2023.

--

--

BP Noeringtyas

Seizing subtle things thru writings while dancing w/@renjanainclusive (follow us on IG!) / SBM ITB MBA / UNAIR BSc in Islamic Econ